Monday, 11 April 2016

Club Elit Indonesia Part.4.1

Pada pembahasan kali ini, saya akan membahas Club Elit Indonesia Part.4 Bagian 1.

NB : *Artikel ini di tujukan untuk Persebaya yg mengikuti Liga Super Indonesia (PERSIKUBAR). Untuk Persebaya yg mengikuti Liga Primer Indonesia lihat > Persebaya 1927 <







Club Elit Indonesia



Nama Club : Persebaya Surabaya
Julukan : Baajul Ijo, Buaya Hijau, Green Force
Didirikan : Tahun 2010 ( Tahun 2015 sebagai PERSEBAYA United dan BONEK Fc di piala Presiden 2015)
Stadion : Gelora Bung Tomo, Surabaya
Manajer : Edu Harijanto
Pelatih : Putut Widjanarko (sekarang)
Supporter : Bonek


Sejarah Berdirinya Club di Surabaya
  Persebaya didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond(SIVB). Pada saat itu di Surabaya juga ada klub bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB), bonden(klub) ini berdiri pada tahun1910 dan pemainnya adalah orang-orang Belanda yang ada di Surabaya.
Pada tanggal 19 April 1930, SIVB bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. SIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh M. Pamoedji. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. SIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1938 meski kalah dari VIJ Jakarta.
Ketika Belanda kalah dari Jepang pada 1942, prestasi SIVB yang hampir semua pemainnya adalah pemain pribumi dan sebagian kecil keturunan Tionghoa melejit dan kembali mencapai final sebelum dikalahkan oleh Persis Solo. Akhirnya pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada era ini Persibaja diketuai oleh Dr. Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara pada tahun 1950, 1951 dan 1952.
Tahun 1960, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola Surabaya). Pada era perserikatan ini, prestasi Persebaya juga istimewa. Persebaya adalah salah satu raksasa perserikatan selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung maupun Persija Jakarta. Dua kali Persebaya menjadi kampiun pada tahun 1978 dan 1988, dan tujuh kali menduduki peringkat kedua pada tahun 1965, 1967, 1971, 1973, 1977, 1987, dan 1990.
Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994. Persebaya merebut gelar juara Liga Indonesia pada tahun 1997. Bahkan Persebaya berhasil mencetak sejarah sebagai tim pertama yang dua kali menjadi juara Liga Indonesia ketika pada tahun 2005 Green Force kembali merebut gelar juara. Kendati berpredikat sebagai tim klasik sarat gelar juara, Green Force juga sempat merasakan pahitnya terdegradasi pada tahun 2002 lalu. Pil pahit yang langsung ditebus dengan gelar gelar juara Divisi I dan Divisi Utama pada dua musim selanjutnya.

Kejadian Kontroversial dag Perpecahan
Selain itu, dalam perjalanannya, Persebaya beberapa kali mengalami kejadian kontroversial. Saat menjuarai Kompetisi Perserikatan pada tahun 1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah "sepak bola gajah" karena mengalah kepada Persipura Jayapura 0-12, untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang yang pada tahun sebelumnya memupuskan impian Persebaya di final kompetisi perserikatan. Taktik ini setidaknya membawa hasil dan Persebaya berhasil menjadi juara perserikatan tahun 1988 dengan menyingkirkan PSMS 3 - 1.
Pada Liga Indonesia 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salah satu penyebab terdegradasinya Persebaya ke divisi I. Tiga tahun kemudian atau tahun 2005, Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS dan PSM untuk lolos ke final. Atas kejadian tersebut Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Namun, skorsing diubah direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia.


Pada akhir tahun 2010, Persebaya terpecah menjadi dua tim. Satu tim, Persebaya di bawah Saleh Ismail Mukadar mengikuti Liga Primer Indonesia. Persebaya yang berkompetisi di Liga Primer Indonesia dengan menggunakan nama Persebaya 1927. PT Pengelola Persebaya Indonesia didapuk menjadi pengelola konsorsium untuk PT Persebaya Indonesia. PT Pengelola Persebaya Indonesia didirekturi oleh Llano mahardhika, seorang mantan pegawai BLI. Walaupun akhirnya berhasil menjuarai Liga Primer Indonesia, namun manajemen PT Pengelola Persebaya tetap menimbulkan polemik karena kurangnya sosialisasi terhadap suporter, walaupun program yang dijalankan sangat bagus. Satu tim lainnya dengan manajer Wisnu Wardhana tetap ikut Divisi Utama Liga Indonesia
Tahun 2011 berlanjut, kali ini PSSI menyatakan legal kompetisi IPL dan Divisi Utama yang dikelola oleh PT LPIS dan ilegal untuk ISL dan Divisi Utama yang dikelola oleh PT Liga Indonesia. Walaupun IPL dinyatakan legal, kubu Saleh Mukadar tidak mengganti kembali nama Persebaya Surabaya yang sudah sangat bersejarah tersebut tapi tetap memakai nama Persebaya 1927. yang baru timbul sejak tahun 2010 tersebut. Sedangkan kubu Wisnu Wardhana menggunakan kembali nama Persebaya Surabaya dan tetap mengikuti Divisi Utama Liga Indonesia.
Tahun 2012, Persebaya 1927. gagal meraih Juara IPL yang saat itu direbut oleh Semen Padang FC. Persebaya Surabaya Divisi Utama Liga Indonesia. gagal menembus kompetisi ISL 2013. Di akhir Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2012 , Persebaya Divisi Utama melakukan rapat anggota dan mengganti Ketua Umum Persebaya dari Wishnu Wardhana ke Diar Kusuma Putra.Sekaligus yang memayungi badan hukum Persebaya di PT Mitra Muda Inti Berlian (gabungan pengusaha-pengusaha muda asli Surabaya).
Tahun 2013, KLB PSSI tanggal 17 Maret 2013, kubu La Nyalla Mattalitti (Ketua KPSI) bersatu dengan kubu Djohar Arifin Husin (Ketua PSSI). Djohar Arifin Husin tetap menjadi Ketua Umum PSSI dan La Nyalla Mattalitti menjadi Wakil Ketua Umum PSSI. PSSI akhirnya memutuskan hanya mengakui Persebaya Surabaya Divisi Utama PT Liga Indonesia sebagai anggota PSSI yang sah dan tidak mengakui keberadaan.Persebaya 1927. Dan keputusan tidak diakuinya Persebaya 1927.kembali ditegaskan pada Kongres PSSI tanggal 17 Mei 2013. Di Divisi Utama Liga Indonesia 2013, Persebaya Surabaya akhirnya berhasil keluar menjadi Juara dan lolos ke Indonesia Super League tahun 2014.
Pada tahun selanjutnya, sejak terjadi konflik antara kubu PSSI dan kubu Kemenpora, ketika itu PSSI dibekukan sehingga kompetisi ISL 2015 terhenti seketika. Selanjutnya turun sanksi FIFA yang menyatakan bahwa Indonesia tidak boleh melakukan pertandingan persahabatan ataupun kompetisi dengan negara lain. Hal ini membuat kondisi sepakbola Indonesia menjadi "mati suri". Sejak itu beberapa turnamen mulai dimainkan, seperti Piala Presiden 2015, Piala Jenderal Sudirman 2015, dan lainnya. Pada Piala Presiden 2015, Persebaya mengubah namanya menjadi Persebaya United. Akan tetapi, saat tim ini lolos ke babak 8 besar, turun surat keputusan dari Direktorat Jenderal Hak Intelektual (HKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia bahwa hak paten logo dan nama Persebaya dimiliki oleh tim Persebaya 1927 dibawah PT Persebaya Indonesia. Pernyataan itu disampaikan oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) setelah berdiskusi dengan Mahaka Sports (penyelenggara Piala Presiden 2015). Maka dari itu, Persebaya United berubah nama menjadi Bonek FC.
Akan tetapi, suporter Bonek 1927 (pendukung Persebaya 1927) memprotes agar tim Bonek FC mengubah nama kembali. Sebab, nama Bonek adalah nama kelompok suporter, bukan nama tim. Maka, pada ajang Piala Jenderal Sudirman 2015, Bonek FC mengubah namanya menjadi Surabaya United. Nama ini akan dipakai sementara sampai kondisi sepakbola kembali seperti sedia kala.

Itulah yg bisa saya sampaikan, untuk kekurangan/ kesalahan info yg saya berikan mohon untuk di maafkan. Semoga artiker ini bermanfaat, dan bisa menambah wawasan pesinta persepakbolaan Indonesia.


Sekian dan terima kasih
Wassalam...

No comments:

Post a Comment

- Hargai Karya Orang Pada Website Walaupun Hanya Dengan Berkomentar atau Membagikan Artikel
- Komentar Yang Relevan
- No Spamming